Kita saat ini berada di sebuah zaman oleh banyak orang bilang zaman edan.Bahkan sampai bisa dikatakan manusia lebih sesat daripada binatang. Seorang anak membunuh Ibunya, Seorang Ibu yang dengan tega membunuh anaknya walau masih dalam kandungan (Aborsi).Seorang bapak memperkosa Anaknya ,Aurat dipertontonkan dengan menggunakan
kecanggihan teknolgi.Harga diri dijual dijadikan ajang komoditi, perempuan rela telanjang di depan umum demi seni body painting, suami istri melakukan perselingkuhan dengan bangganya, dan lain sebagainya.Rasa Malu sebenarnya merupakan bagian dari iman.Dengan rasa malu tidak akan mendatangakan kecuali kebaikan.
Malu adalah suatu kondisi di mana kita merasa bersalah jika melakukan suatu perbuatan. Karena itu di dalam bahasa Inggris ‘ashamed’ atau malu diartikan dengan ‘troubled by guilty feeling,’ atau merasa terganggu oleh adanya rasa bersalah. Harapannya, rasa malu ini bisa jadi pagar pengaman dari nafsu binatang kita yang kadang liar dan sulit terkendali. Bagaimana rasa bersalah bisa muncul, ini tentunya didasarkan atas beberapa kemungkinan. Sebagaimana dalam ilmu sosial-keagamaan, dalam proses mencari kebenaran kita bisa menyandarkan pada beberapa ukuran. Pertama, didasarkan atas kebenaran yang dipahami sendiri. Kedua, kebenaran yang diyakini oleh orang banyak. Jika dianalogikan, maka rasa malu bisa tercipta, Pertama, atas dasar pemahaman diri sendiri tentang perasaan bersalah. Kedua, berdasarkan keyakinan suatu masyarakat dalam lokal budaya tertentu. Ini biasanya disebut dengan moral. Ketiga, lahir dari pemahaman atas doktrin ketuhanan. Baca entri selengkapnya »